Mengapa Kardus??

Secara kebetulan gua pernah terperangkap di dalam kardus
"(-,-)

Ga dehh, bercanda...

Semuanya itu diawali ketika gua melihat terlalu banyak tumpukan kardus kardus di kamar..
niatnya sih pengen dibuang,, tapi terpikir juga ntar banyak gunanya,, kayak tempet nyimpan nyimpan barangg, tempet sampah, tempet ngumpet, tempet tidur (hah??)

yaap, jadi gue berpikir kardus itu bisa buat nampung semua yang yang kita ingin simpan,, dia siap menerima apapun yang kita masukkan, dan dengan setia menjaganya hingga akhir hayatnya (bolong bolong digigit tikus)

ah sudahhh, makin ngaawurr aja..
tapi intinya udah tersirat kaaann??

For Reflection

Sudahkah kita bisa mengasihi tanpa syarat ??

Wise Words

Setiap orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi sukses, tapi sukses tidak akan datang jika kita hanya menunggu seseorang datang kepada kita. Untuk dapat menikmati kesuksesan - kita harus mau berdiri, berjalan, lalu mengambil kesuksesan itu........

Minggu, 28 April 2013

Pahitnya Kopi Pagi

....Cerita dari sana......

Bagi gue, penderitaan terpahit yang gue alami itu adalah saat elu dibenci sama saudara kandung lu, dan lu saat itu berada dalam keadaan yang bener - bener down. Mungkin elo ada masalah dengan studi, pekerjaan, atau apapun lah itu yang ngebikin pikiran lu bener - bener buntu. Di saat diri lu sangat membutuhkan dukungan dari keluarga, elo malah menjadi seseorang yang serasa menjadi beban bagi mereka. That's!!

Kenapa gue ngebuat judul kaya di atas? Tiap pagi biasanya gue selalu memanjakan diri dengan secangkir kopi. Kopi itu seakan - akan sudah menjadi bagian dari diri gue. Nah, saat gue ngerasain kopi itu bener - bener pahit, mungkin ada yang salah di dalamnya, di saat gue sangat ngebutuhin tuh kopi, maka gue saat itu sangat ngerasa kecewa men! seperti dikhianati rasanya!! Hahhahahahhaha...

Oke, tadi itu sedikit penjelasan ngawur dari gue. ^^

Berat kawan, itu yang gue alami. Saat gue sedang berusaha dengan keras ngejalani hidup yang sedang gue alami sekarang, dan saat gue sedang butuh bantuan dari mereka, gue malah dianggap beban bagi mereka.

Sejak gue kena drop out dari kampus gue sebelumnya, yang kata mereka bagus, sikap mereka peralahan - lahan berubah ke gue. Gue ngerasa, seakan - akan standar saudara bagi mereka itu adalah apa yang gue bisa capai. Jika gue mendapat sesuatu yang baik yang bisa mereka bangga - banggakan, disitulah gue sodara mereka. Jika tidak, maka gue = beban.

Pernahkah kalian ngerasa seperti itu?

Gue selalu berpikir, orang tua gue dengan susah payah membesarkan saudara - saudara gue yang lain, hingga sukses seperti sekarang mungkin dengan harapan agar bisa membantu keuangan perekonomian keluarga. Terutama karena ada gue, yang masih berada dalam ikatan studi.
Tapi kenyataan yang terjadi lain. Hingga kini orang tua gue tetep aja susah, bahkan ketika anak - anaknya sudah masuk dalam kategori berhasil, mapanlah. Ada yang selalu hitung - hitungan dengan orang tua tentang materi, ada pula yang egoisnya berkata jika biaya kuliah gue itu urusan orang tua. Tidak ada sangkut pautnya dengan dia.
Gue bener - bener ngerasa miris. Apalagi dengan kenyataan bahwa gue adalah anak bungsu yang terpaut belasan tahun dengan saudara terdekat gue.

Emang ga semua seperti itu, gue masih punya banyak saudara yang ngedukung gue, dengan doa - doa mereka. Hanya saja, gue merasa aneh dengan keadaan yang gue alami ini.

Oh ya, mereka (salah satu) pernah berkata, jika tidak sanggup, pulang saja ke kampung. Ya Tuhan, sebenernya apasih esensi saudara itu? apakah hanya sebatas ikatan saudara tanpa perlu ada perasaan saling memahami, mengerti dan hidup untuk satu sama lain?
Apakah mereka (dia) tidak berpikir bahwa dia saudara yang harusnya ngebantu orang tua gue untuk adik mereka yang beberapa tahun lagi ini lulus? betapa sempitnya pemikiran orang cerdas berpendidikan tinggi itu. Betapa kosongnya jiwa pengasihannya.

Tak maukah mereka adik mereka ini berhasil? tak pedulikah mereka dengan masa depan adik mereka ini? Apa adik mereka ini hanya segumpal kerikil yang hanya menjadi pajangan yang merusak mata di keluarga ini?

..................

Sungguh gue sering menangis dengan keadaan ini. Gue sakit !!
Tapi selalu gue mendoakan mereka, wish them all the best, gue sayang banget dengan mereka. Mereka tetep saudara - saudara kandung gue yang sudah menjadi bagian cerita hidup gue.
Jika bisa gue berhasil nanti, gue udah mengikrarkan janji untuk tetap hidup buat keluarga gue. Jika tidak, maka biarlah pada waktunya gue tidak akan menjadi beban lagi bagi mereka.

^^




1 komentar:

Kat Harefa mengatakan...

oke sip

Posting Komentar

Pengikut